Jumat, 11 Mei 2012

SURVIVAL


Survival berasal dari kata “Survive” yang artinya mampu mempertahankan diri dalam keadaan tertentu baik buruk maupun kritis, orang yang mempertahankan diri disebut “Survivor”.
Definisi survival yaitu :
S    ; Sadar dalam keadaan darurat
U    ; Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R    ; Rasa takut hilangkan
V    ; Vitalitas tingkatkan
I      ; Ingin tetap hidup tujuan
V    ; Variasi alam manfaatkan
A    ; Agar berlatih dan tahu caranya
L    ; Lancar dan selamat
Unsur-unsur penting dalam survival:
Ø  Air
Cara-cara mendapatkan sumber air diantaranya yaitu:
1.  Dari akar gantung
2. Dari lumut-lumut yang menempel di pepohonan
3.  Embun
4.  Mengikuti arah burung
Ø  Makanan
Ciri-ciri makanan yang dapat dimakan yaitu:
a.  Bisa dimakan oleh hewan (monyet atau hewan herbivora lainnya)
b.  Tidak berbau menyengat
c.  Warnanya tidak mencolok
d.  Tidak bergetah (kecuali sawo & papaya)
e.  Tidak berbulu (kecuali begonia)
f.  Tidak beracun
Ø  Api Unggun
Fungsi api yaitu:
·         Penerangan
·         Penghangat tubuh
·         Menghindari serangan hewan buas
Sumber api bisa di dapat dari:
1.  Lensa / luv / kaca pembesar
2.  Batu
3.  Busur gurdi
4.  Bambu atau ranting pohon
Unsur-unsur terciptanya api unggun:
a.  Api
b.  Udara
c.  Bahan bakar
Jenis-jenis api unggun
1.  Prisma
2.  Kerucut
3.  Piramida
Ø  Bipak / shelter
Pembuatan bipak bertujuan untuk melindungi diri dari angin, hujan & panas. Bipak mempunyai 2 jenis, yaitu:
·         Bipak alam (gua-gua alami)
·         Bipak buatan (menggunakan dedaunan, jas hujan dll)
Syarat-syarat sebuah bipak yaitu:
a)      Kuat
b)      Tahan dari angin
c)      Tahan goncangan
d)     Terlindungi dari panas dan air

MOUNTENERING


Mountenering adalah suatu olah raga yang keras, penuh keterampilan, kecerdasan, kekuatan & daya juang yang tinggi. Di Indonesia kegiatan mendaki gunung mulai dikenal sejak tahun 1964, ketika pendaki Indonesia & jepang melakukan ekspedisi gabungan & berhasil mencapai puncak Soekarno di pegunungan Jaya Wijaya. Pendaki Indonesia bernama “Soedarto Soegirin” & dari jepang bernama “Predata Be”.
Menurut bentuk & jenis medan yang dihadapi mountenering dibagi menjadi 3, yaitu :

1.        Hail Walking / Fill Walking
Hail Walking yaitu perjalanan mendaki bukit-bukit yang relative landai tanpa membutuhkan peralatan tertentu.
2.        Climbing
Tahap ini membutuhkan penguasaan teknik pemanjatan & penguasaan peralatan. Climbing terbagi menjadi 2, yaitu :
v Rock Climbing
Rock Climbing yaitu pendakian yang berkisar pada pemanjatan tebing batu yang cukup terjal.
v Snow and Ice Climbing
Snow and Ice Climbing yaitu pendakian pada dinding yang permukaannya tertutup es salju.
3.        Scrambing
Scrambing yaitu suatu tahap pendakian pada permukaan yang tidak begitu terjal namun tangan digunakan untuk keseimbangan.

Selasa, 26 Juli 2011

Moment

Me and my friend in Ciremai Mountain

Selasa, 19 Juli 2011

Navigasi

Navigasi adalah penetuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan atau di peta. Navigasi terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang umum digunakan adalah navigasi darat.. Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas. Pekerjaan navigasi darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan (intersection dan resection), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan resection, perubahan kondisi medan  dan mengetahui ketinggian suatu tempat.
1. Alat-alat navigasi terdiri dari:
-          kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin berdasarkan sifat magnetik kutub bumi. Arah mata angin utama yang

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites